cooplease.blogspot.com
| 0 comment ]

Maraknya peredaran virus memang menjengkelkan bagi para penguna komputer. Bagaimana tidak, kalau virus tersebut sudah merusak data-data kita. Apalagi data tersebut bersifat penting, seperti TA atau sekripsi misalnya. Dengan mengaetahui tipe-tipe file yang dapat diinfeksi visrus, maka kita sebagai pengguna bisa lebih berhati-hati. Berikut ini adalah beberapa tipe file yag dapat terinfeksi virus dan sebagian bisa menyebar kembali ketika file tersebut dijalankan.

1. Binary Executable

Binary executable (Portable Executable / PE) merupakan file yang isinya diterjemahkan sebagai program oleh komputer. File ini terdiri dari beberapa tipe dalam windows:

a. EXE (Executable / Application)

Type file ini adalah yang paling sering terinfeksi virus dan sebagian besar virus juga berupa exe. Banyak virus yang bisa menempel pada file ini dan begitu dijalankan, virus aslinya akan menyebar langsung menginfeksi system. Oleh karena itu, jika anda memiliki master program, sebaiknya di-zip atau di-rename untuk mengurangi resiko terinfeksi virus. Type file exe ini adalah yang paling sering terinfeksi virus dan sebagian besar virus juga berupa exe. Banyak virus yang bisa menempel pada file ini dan begitu dijalankan, virus aslinya akan menyebar langsung menginfeksi system. Oleh karena itu, jika anda memiliki master program, sebaiknya di-zip atau di-rename untuk mengurangi resiko terinfeksi virus. Beberapa virus yang menginfeksi exe misalnya w32/Virus, Troxa, Sality dan sebagainya.

b. DLL (Dynamic Link Library) dan OCX.

Formatnya sebenarnya sama dengan tepe exe, hanya saja tidak langsung dijalankan, melainkan digunakan oleh file lain seperti exe. Sehingga virus juga bisa menginfeksi tipe file ini.

c. SCR (Screensaver)

File ini seperti format exe, hanya saja berekstensi scr, atau file screensaver. Ketika dijalankan, screensaver akan tampil. Oleh karena itu, virussering menduplikasi dirunya dengan fipe ini dan menempatkan dirinya sebagi screensaver sehingga ketika screensaver aktif sebenarnya virus itu yang aktif.

d. COM file(Command file)

Bisa berupa text atau binary file yang dijalankan under DOS / MS-DOS. Generasi awal dari virus diperkirakan merupakan file COM.

e. SYS (device driver)

Merupakan filey Binary yang digunakan untuk driver

2. Document

File dokumen yang sering terinfeksi virus adalah file Microsoft Office terutama doc(file MS Word), xls(Excel) dan MDB (Access Database). Virus biasanya berupa virus Macro yang aktif jika dokumen tersebut dijalankan dan bisa menginfeksi template file (file DOT) sehingga semua file yang dibuka selanjutnya akan terkena virus.

File pdf juga mulai dimanfaatkan oleh pembuat virus untuk menyertakan kode-kode tertentu dlam dokumen tersebutm biasanya berupa Trojan. Kelemahan pdf dimanfaatkan untuk menyisipkan kode virus, sehingga ketika pdf dijalankan virus yang berupa Trojan bisa menginstall diri ke komputer.

3. File Script

File script merupakan file yang berisi script/kode-kode program dan bisa diterjemahkan oleh komputer secara langsung untuk mengontrol software atau aplikasi lainya. Beberapa file script diantaranya:

a. BAT (batch file

Merupakan file script di MS-DOS dan Windows

b. VBS (VBScript)

Merupakan script Windows dengan bahasa visual basic yang terbatas

c. JS (Java Script)

File ini tidak bisa langsung aktif, tetapi dijalankan oleh web browser, melalui file HTML

4. Tipe File Lain

Beberapa tipe atau file lain yang juga bisa terinfeksi, menyebarkan, menjalankan atau disusupi kode virus antara lain:

a. HTM, HTML, CHM (HTML Help)

File-file ini bisa menyertakan kode program Javascript, sehingga tidak jarang terinfeksi virus/Trojan.

b. INF

Merupakan file text (jenis lain file INI) untuk menginstal device driver. Virus sering mengubah/memodifikasi file ini (file Autorun.inf) untuk mengaktifkan virus dan dan menyebarkan lewat media seperti flash disk.

c. Folder.htt

Merupakan file konfigurasi Folder yang bisa berisi script kode. Terkadang virus memodifikasi isinya untuk menjalankan kode tertentu. Hal ini bisa juga terjadi pada file Dekstop.ini (konfigurasi Dekstop)

Read More......
| 0 comment ]

Dengan menjamurnya pengunaan removable disk (flash disk, flash memory, dsb…) sebagai media transfer data diantara komputer, ternyata merupakan penyebab terbesar pesatnya penyebaran virus, terutama virus2 lokal. Hal ini diperparah lagi dengan kurangnya kesadaran akan penggunaan software Anti-virus. Walaupun sudah mengunakan antivirus tapi gk pernah diupdate si sama ja boong coe... Antivirus harus senantiasa diupdate minimal seminggu sekali, karena setiap minggunya ada saja virus2 baru yang dapat merusak system komputer.

Sebenarnya penyebaran virus dari media seperti flash disk itu bias dicegah secara manual. Yaitu dengan mendisable fasilitas autorun ketika removable disk dicolokan ke komputer. Berikut ini langkah –langkahnya:

  1. Buka Regstry Editor, dengan cara klik Start Menu > Run dan ketik regedit lalu klick OK
  2. Cari lokasi : KEY_CURRENT_USER\Software\Microssoft\Windows\CurentVersion\Policies\Explorer
  3. Buat key baru! Caranya, klik kanan > New > DWORD Value. Beri nama : NoDriveAutoRun
  4. Double klik untuk mengisi nilai (data). Pilih Base : Decimal dan isikan Value data dengan nilai 67108863
  5. Jika diperlukan, dapat juga menambah nilai di HKEY_LOCAL_MACHINE\Software\Microsoft\Windows\CurrentVersion\Volicies\Exploler
  6. Restart Komputer

Dengan penambahan setting ini, maka ketika kita memasang flashdisk, windows tidak akan otomatis menjalankan program outorun yang ada di falsh disk. Sehingga dapat mengurangi resiko komputer komputer lo terkena virus….peace!!!

Read More......