cooplease.blogspot.com
| 1 comment ]

Tau kan??
Blajar tu pake buku dan buku pake kertas, sedangkan kertas itu dari kayu. Nah kayu tu sendiri dari pohon. Berarti banyak membaca buku sama dengan banyak menebang pohon. Kalo banyak pohon yang ditebang akan mengakibatkan global warming...Jadi...

”STOP belajar untuk membantu dunia mencegah Global Warming”

Mau lo bodoh gara2 mau mencegah global warming???

Tentunya ada solusi yang lebih baik dari masalah ini. Ya kn???

Buku sebagai media informasi nondigital yang tidak kolaboratif, tidak interaktif, tidak up-to-date tidaklah cocok di era informasi seperti ini. Dibanding medium lain di era digital, buku adalah salah satu yang paling kolot, paling mahal, paling memiliki berbagai kekurangan. Bukanya mustahil kalo lama-lama buku akan punah dan masyarakat memilih media yang lebih praktis dan ramah lingkungan. Berikut penafsiran saya akan masa depan buku.

Menurut saya lambat laun buku-buka akan berubah jadi e-book. Mengubah distribusi buku fisik menjadi elektronik akan menghilangkan sebagian besar kekurangan buku. Pertama, tidak ada lagi biaya dan efek samping dari kertas. Harga buku seharusnya langsung turun 20-25% saat menjadi e-book karena sebanyak itulah kira-kira biaya cetak. Para pencinta lingkungan pun bisa lega karena untuk AS saja 20 juta pohon akan dapat diselamatkan atau dipakai untuk kebutuhan yang lebih penting seandainya 3 miliaran buku tidak lagi perlu dicetak setiap tahunnya.

Kita pun terbebas dari keharusan membawa dan menyimpan buku. Beberapa tahun lalu saat masih SD sampai menginjak SMA sebelum punya laptop biasanya tas saya selalu full dengan buku. Setelah tidak digunakan lagi buku itu begitu saja menumpuk digudang sampai-sampai dimakan rayap. Ujung – ujungnya jg jadi sampah, paling untung jadi bungkus kacang. Sejak mengenal komputer saya mulai beralih ke e-book, sehingga lebih praktis dan yang bisa disimpan dalam format pdf. Dan akhirnya saya mulai beralih dan meninggalkan buku yang sudah mulai ketinggalan atau keliatan jadul.

Meskipun e-book memberi kelebihan seperti dapat di-search, disalin gratis (bisa dicopy paste dengan mudah) dan disimpan tanpa makan tempat, namun format dasarnya saat ini masih begitu-begitu saja(statik). Mengikuti transisi web yang juga dari statik ke dinamik, ebook di masa depan seharusnya menjadi interaktif. Misalnya, orang dapat langsung mengirim komentar atau pertanyaan ke penulis dengan mengklik tombol di e-book. Ada tes/kuis interaktif untuk menguji pemahaman pembaca. Grafik dan tabel yang ada bisa disortir, difilter, bolak-balik.

Media pembelajran yang lebih interaktif dan menarik tentu akan lebih diminati pembaca dan dapat lebih gampang dimengerti. Seperti dengan menggunakan flash yang ada animasi dan berbasi audio visual tentu akan menjadi lebih menarik dibanding kita membaca buku yang monoton begito saja. Tentunya dengan berkembangnya teknologi akan lebih banyak lagi media pembelajaran yang lebih menarik yang dapat dibuat, digital tentunya dan tidak menggunakan kertas sehingga mengurangi ditebangnya pohon – pohon yang sepatutnya kita lestarikan agar kelak anak cucu kita bisa menikmati pemandangan yang asri dan udara yang segar.

Tentunya perubahan ke arah ini tidak akan selesai dalam semalam, dan saat saya mengatakan ”semua”, akan selalu ada perkecualian. Industri besar buku. Percetakan, penerbitan tradisional butuh waktu lama untuk berubah. Akses ke laptop terutama bagi anak-anak dan kalangan bawah masih belum merata. Tapi ini semua hanyalah masalah waktu. Seleksi alam pada akhirnya akan mengeleminasi medium yang sudah tidak kompetitif.

Nah,, akankah anda mulai beralih dari buku???

Saya tunggu komentar anda!!!!

Baca Juga Yang Ini



1 comment

jacx_89 ( agoez ) said... @ 30 January 2009 at 22:26

hdfshhhh

Post a Comment